1. Raja Ampat, Papua Barat
Raja Ampat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, kerap dijadikan destinasi utama para penyelam alias scuba diver dari dalam maupun luar negeri. Menurut para penyelam yang tergabung dalam Komunitas Selam Kingdom Jakarta, alam bawah lautnya sangat eksotis terutama di Pulau Wayag, Pulau Stefani, Pulau Quoy, Pulau Coquille, Pulau Kawe, dan Pulau Balabalak. Hampir seluruh pulau ini menjadi bagian penting bagi penyelam karena alamnya masih bersih nan elok. Daya pandang (visibility) di bawah laut pulau ini, pada pukul 12.00 waktu setempat, bisa mencapai 30 meter.
Namun di antara pulau-pulau tersebut, menurut Yoakim Wibowo dari PB POSSI (Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia), Pulau Wayag di Raja Ampat paling menarik. Keistimewaan Pulau Wayag, tambah pemilik rekor 3500 kali penyelaman, pulau ini memiliki biota laut aneka ragam dan dihuni ikan berukuran hingga 1,5 meter.
Jenis ikan-ikan besar itu, kata pria 55 tahun ini, antara lain ikan manta (mirip ikan pari) yang bisa diajak bermain-main di dalam laut oleh penyelam. Ikan Napoleon dengan panjang satu meter yang dapat ditemui di kedalaman 30 meter, serta ikan hiu jinak yang berada di sekitar batu karang. "Hiu biasanya ganas, tapi di sini jinak banget sehingga kami bisa memegang dan foto bersama," ujar Wibowo kepada Tempo.
2. Tulamben, Bali
Pulau Dewata ini memiliki alam menawan dan adat budaya aduhai, seluruh penduduk di bumi mungkin sudah mafhum. Tapi, tahukah mereka di pulau ini terdapat tempat menyelam indah? Belum tentu.
Kalau belum tahu, tempat indah itu adalah Tulamben di Karang Asem, Bali Timur. Bagi para penyelam baik kelas pemula maupun mahir, mereka sangat rugi bila tak memasukkan Tulamben sebagai tujuan plesiran penting alam bawah laut.
Betapa tidak, di kawasan ini terdapat bangkai kapal perang Amerika Serikat "Liberty" yang tenggelam akibat dihantam torpedo kapal selam Jepang pada Perang Dunia II, 1942. "Tak kurang dari 100 penyelam saban hari menikmati wreck alias bangkai pakal perang ini," tulis Wikipedia.
Keindahan Tulamben didukung pula oleh sikap masyarakat setempat yang menjaga lingkungan alam bawah laut dengan baik. Mereka tidak memancing, menjala ikan, atau merusak terumbu karang di kawasan ini, sehingga keindahan laut dan keragaman ikan bisa dinikmati para penyelam.
"Ketika menyelam di kedalaman lima sampai 24 meter, kita akan bertemu dengan ribuan ikan kuwek dan barakuda," kata Martin Wetik kepada Tempo.
Menurut Ketua Umum POSSI Jakarta ini, penyelam bisa mendapatkan pemandangan itu karena biota laut tak diburu dan dijadikan konsumsi oleh masyarakat sehingga mudah ditemui oleh penyelam. Masyarakat, tambah Martin, menjadikan wisata selam sebagai sumber utama pendapatan.
3. Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur
Taman Nasional Komodo, kini, tengah diperjuangkan pemerintah Indonesia sebagai bagian dari warisan dunia dan bagian dari tujuh keajaiban dunia. Di kepulauan ini terdapat hewan langka di dunia yakni komodo (varanus komodensis), binatang buas mirip kadal raksasa.
Selain dihuni binatang unik di dunia, kepulauan komodo juga menawarkan pemandangan bawah laut yang indah. Martin Wetik mengatakan kepada Tempo, di tempat ini penyelam bisa melakukan drift diving atau disebut penyelaman dengan arus. Dengan cara menyelam seperti ini, jelas Martin, penyelam tak perlu repot-repot mengayuh kaki dengan fin. "Untuk menikmati alam bawah laut, penyelam cukup mengikuti arus," ujar Martin.
Saat terbawa arus laut, tambahnya, penyelam akan disuguhi pemandangan alam menakjubkan. Mereka akan bertemu dengan ikan-ikan besar berukuran satu meteran, termasuk ikan manta dan hiu abu-abu. "Ketika berada di Crystal Rock dan Castle Rock, penyelam akan bertemu dengan ikan hiu, tuna, dan manta," jelasnya.
4. Lembeh, Sulawesi Utara
Jika bertamasya ke Sulawesi Utara, khususnya bagi penyuka olahraga air, jangan hanya ke Bunaken yang dikenal memiliki air jernih, tapi, perlu pula melakukan perjalanan ke Lembeh, Bitung. Tempat ini bisa ditempuh dalam waktu 90 menit melalui perjalanan darat dari bandar internasional Manado dan terdapat tujuh bungalow bersih bergaya Eropa.
Bagi penyelam pemula atau penyuka snorkling, Lembeh adalah tempat paling cocok untuk memuaskan hobinya. Bayangkan, hanya di kedalaman lima hingga tujuh meter dari permukaan laut, penyelam bisa menikmati binatang-binatang laut kecil dan unik misalnya, aneka ragam kuda laut, kepiting, atau gurita kecil. "Ada baiknya ketika menyelam, kita membawa mac (macro) dive yaitu kaca pembesar untuk melihat hewan-hewan laut berukuran mini," tutur Martin.
5. Kepulauan Seribu, Jakarta
Bila Anda warga Jakarta dan memiliki kegemaran menyelam, Kepulauan Seribu sangat tepat untuk mengisi waktu senggang Anda. Dari sekian pulau yang ada di sana, Abdul Wahab, seorang instruktur selam dari POSSI, menyarankan Anda menyelam di Pulau Sepa.
Pulau ini dapat ditempuh dalam waktu dua jam dari Pantai Marina, Ancol, Jakarta Utara. Sehingga jika Anda tak punya waktu banyak namun syahwat untuk menyelam tak bisa diredam, maka pilihannya adalah Pulau Sepa. Anda bisa menyelam pagi dan siang, sorenya bisa kembali ke Jakarta.
Apa kelebihan pulau ini. Abdul Wahab punya jawabannya. Menurut pria yang sudah menyelam lebih dari 15 tahun ini, Pulau Sepa memiliki banyak kelebihan dibandingkan tempat lainn di Indonesia, terutama bagi penyelam pemula dan penggemar fotografi bawah laut. Selain dekat dengan Jakarta, aman dan nyaman, Pulau Sepa sangat menarik untuk penyelaman malam hari (night dive) .
"Ketika melakukan night dive, penyelam bakal bertemu dengan decoration crab (kepiting warna warni), snow crab (kepiting salju), dan aneka jenis keong," ujar Wahab kepada Tempo.
Pamandangan menarik lainnya, di Kepulauan Seribu terdapat wreck alias kapal tenggelam. Di Pulau Papa Theo, terdapat sebuah kapal kargo yang tenggelam. Bangkai kapal yang memiliki panjang badan 100 meter ini bisa ditemui di kedalaman 30 meter.
Dibandingkan dengan spot penyelaman di Tulamben, Manado, Ambon, Kepulauan Komodo, dan Raja Ampat, diakui oleh Wahab memang airnya tak sejernih di kawasan tersebut. Namun, sekali lagi, jelas Wahab, Kepulauan Seribu dekat dengan Jakarta dan nyaman bagi penyelam pemula. Harga paket ke Pulau Sepa berkisar antara Rp 1,7 juta hingga Rp 2 juta. Angka sebesar itu, kata pria 44 tahun itu, sudah termasuk transportasi dari Pantai Marina, Ancol, akomodasi, dan penyelaman empat kali.