Beberapa bos ternyata mempunyai sifat buruk yang kerap merugikan karyawannya. Dari sikap yang rasis, mesum, bahkan kejam. Inilah pemimpin terburuk sepanjang masa.
1. Marge Schott dari Cincinnati Reds: Hitler itu baik
Dia pemilik Cincinnati Reds ketika mereka memenangkan World Series pada 1990, tapi itu bukan berita besar. Menurut WLWT.com, "Schott digugat mantan pengontrol Reds, Tim Sabo, karena ia diklaim dipecat karena menentang kebijakan tim dan tidak mempekerjakan orang kulit hitam". Schott bahkan memuji Hitler ketika wawancara ESPN pada 1996, dengan mengatakan, "Semua orang tahu dia baik di awalkepemimpinannya. Ia hanya bertindak terlalu jauh."
2. Al Dunlap dari perusahaan kertas Lily-Tulip: Laba untuk situasi apapun
Ketika Dunlap mengambil alih perusahaan kertas, ia memecat 11.200 orang dalam 20 bulan dan mengambil US$11 juta untuk dirinya sendiri. Dia mendapat tuntutan dari SEC (Bapepam AS) dan dituduh penipuan oleh The New York Times
3. Max Blanck dan Thomas Harris dari perusahaan Triangle Shirtwaist: Kebijakan pintu tertutup membunuh 146 pekerja
Kedua orang ini adalah pemilik perusahaan Triangle Shirtwaist, yang merupakan industri pakaian perempuan. Mereka mengunci semua pekerja di dalam pabrik selama hari kerja. Ketika pabriknya terbakar pada 25 Maret 1911, hanya beberapa yang bisa selamat, namun 146 pekerja lainnya terperangkap dan mati. Itu adalah kematian terbanyak di New York hingga peristiwa 11 September.
4. Scott Rudin, produsen jagoan Hollywood : Ancaman kekerasan
Ia adalah produser ternama Hollywood, namun dia dianggap acuan untuk karakter kejam Kevin Spacey di “Swimming with Sharks”. Rudin pernah sekali mengirim surat elektronik ke seorang eksekutif Paramount dan mengatakan, "Satu-satunya hal yang memisahkan tanganku dari leher Anda adalah kenyataan bahwa ada jarak 3.000 mil di antara kita."
Media Gawker sempat menyebutknya dia bos terburuk New York di 2007.
5. Sam Zell di Perusahaan The Tribune: Karyawan didorong menonton porno di tempat kerja
Mungkin bagi beberapa orang, tipe pemimpin seperti ini asyik, karena mengizinkan menonton porno ketika bekerja. Namun, Sam Zell berakhir dengan dituntut oleh para pekerjanya sendiri karena pengelolaan yang buruk di Tribune, yang akhirnya bangkrut.
6. J. Edgar Hoover di FBI: Pekerja harus memotong rumput pekarangannya
Hoover adalah Direktur FBI dari 1935-1972 dan menakutkan pekerjanya 24 jam sehari, dengan menelpon mereka kapan saja untuk melakukan pekerjaan ganjil di sekitar rumahnya. Para pekerjanya takut untuk bertanya ketika ia menulis "Watch The Borders" pada memo yang menunjukkankurangnya margin, mereka mengirim agen untuk melakukan patroli di perbatasan Meksiko dan Kanada selama sepekan.
7. George Pullman, baron kereta api: Orang adalah hewan peliharaan
Dia adalah baron kereta api yang membangun kota swasta di Illinois untuk karyawannya. Tidak ada pers bebas, rapat umum, atau alkohol yang diperbolehkan. Pullman terus menetapkan standar kebersihan yang ketat dan inspektur secara acak akan memeriksa rumah-rumah karyawan untuk memastikan mereka cukup rapi. Jika mereka tidak, karyawan dipecat.
8. Naomi Campbell, supermodel : Telepon merupakan senjata
Pada 2000, Campbell mengaku bersalah memukuli seorang asisten selama pembuatan film. Pada 2006, Campbell didakwa atas serangan karena melempar ponsel ke penjaga rumahnya. Perlu cara yang cukup keras untuk membantunya.
9. James Cameron, direktur Avatar dan Titanic: "Memecat terlalu murah hati "
Film-film Cameron cukup baik di box office, namun itu membutuhkan kerjasama dengan krunya berjam-jam, perdebatan dan kritik keras, dan hampir tidak pernah memecat orang-orang."Memecat terlalu murah hati,"katanya. Kate Winslet di Titanic mengatakan, dia akan bekerja lagi dengan Cameron hanya untuk banyak uang.
10. Alex Campbell, pemilik spa: karyawan diwajibkan merajah dengan tato wajib
Dalam salah satu cerita yang paling mengejutkan, pemilik panti pijat Alex Campbell ternyata memaksa beberapa karyawan wanita untuk men-tato tanggal lahirnya di bagian belakang leher mereka.
Sementara di bawah penyelidikan pelecehan seksual, akhirnya terungkap bahwa Campbell menjalankan prostitusi dan perdagangan manusia.